Minggu, 22 Juni 2014

Hadapi Pilpres, KNPI Pilih Bersikap Netral

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memilih bersikap netral di antara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 9 Juli mendatang.
Penegasan tersebut dikatakan Ketua Umum DPP KNPI, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko di sela-sela pembukaan Rapimnas bertajuk "Menjemput Indonesia Maju dan Bermartabat" di Bandung, Selasa (27/5). "Kawan-kawan pasti sudah ada yang memilih pasangan capres dan cawapres yang ada, tapi posisi KNPI adalah netral dalam Pilpres mendatang," jelasnya.
Menurut Taufan, bukan tanpa alasan pihaknya memilih bersikap netral. KNPI, katanya, lebih menaruh perhatian untuk menghadirkan pelaksanaan Pilpres yang damai. Alasannya, kehadiran Pilpres dengan langsung menghadirkan dua pasangan dinilai langsung menghadirkan suasana kompetisi yang keras dan sengit.
Taufan mengaku merasakan persaingan itu berdasarkan pengamatan lapangan. Ada kawan-kawannya yang langsung berseberangan gara-gara pilihannya itu. Dia berharap situasi itu tidak terus berkembang.  

"Jangan sampai kondisinya terus mengkhawatirkan. Proses Pilpres kan 40 hari, sementara kita harus membangun 5 tahun mendatang sementara ada setengah pihak yang tak percaya siapa pun yang terpilih," jelasnya.
Dalam kaitan itu, pihaknya tak menginginkan Pilpres terus dibumbui oleh kampanye-kampanye hitam. Lebih baik, semua pihak mengedepankan keunggulan pasangan dari visi dan misi yang diusung. "Lebih baik dihindari kampanye negatif, itu sangat sensitif. Lebih baik program masa depan yang diperhatikan, kita membutuhkan kesatuan dan diskusi intensif untuk masa 5 tahun ke depan. Kita tak ingin perpecahan gara-gara Pilpres," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kontribusi Konstruktif Pemuda: